Kamis, 14 Oktober 2010

Rahasia Kekayan Yahudi

Orang-orang Yahudi banyak yang menjadi pengusaha dan pebisnis besar karena antara lain menguasai sektor keuangan dan perbankan. Mereka sejak dulu menjalankan sistem-sistem perekonomian berbasis bunga(riba).
Riba merupakan inovasi terbesar yang pernah diciptakan oleh Yahudi. DI lain pihak, penerapan riba juga merupakan cikal bakal malapetaka umat manusia hingga sekarang, namun sangat menguntungkan segelintir manusia serakah. Uang telah disalahtafsirkan menjadi sekesar lembaran kertas yang tak bernilai.
Dalam perpektif budaya, berbeda dengan kultur Helenisme(Yunani) yang didasarkan atas sendi-sendi pemikiran dan penalaran rasional, Hebraisme (Yahudi) didasarkan pada sesuatu yang irasional yaitu bentuk-bentuk keimanan tertentu yang telah diwujudkan selama berabad-abad dalam kehidupan praktis mereka. Jika kebudayaan Yunani mengajarkan penghargaan yang tinggi terhadap intelejensia dan etika, maka kebudayaan Ibrani menekankan kegairahan bekerja sehingga mencapai hasil maksimal walaupun harus mengabaikan norma-norma moral dan etika.
Tentu Saja tidak smeua orang Yahudi melakukan praktik buruk seperti itu, Tetapi pemungutan bunga tinggi atau riba dalam sistem simpan pinjam uang yang dijalankan oleh para pedagang Yahudi kemudian ditranformasikan de dalam sistem perbankan modern. Di tingkat ini pula keapitalisme mendapat pijakannya yang kuat. Apalagi sistem kapitalisme itu digerakkan oleh kekuatan irasional sehingga lahirlah ketamakan.
Buku ini memberikan gambaran tentang latar belakang kehidupan dan kekayaan orang-orang Yahudi. Dengan melihat sejarah, watak dan prilaku ekonomi mereka maka kita akan mengtahui sejulah alasan yang menjadikan mereka sebagai penguasa kekayaan dan perekonomian dunia saat ini. Tentunya dari situ pula kita bisa menghindari keburkan dan sfiat serakah yang bisa muncul dalam pengelolaan harta serta ekonomi.

Daftar Isi:
Bab.1 : Sekarah Yahudi
Bab.2 : Orang-orang Kaya Berdarah yahudi
Bab.3 : Yahudi Menguasai Ekonomi Dunia
Bab.4 : Prinsip Bisnis ala Yahudi
Bab.5 : Kenapa Yahudi bisa Kaya?
Daftar Pustaka
Lampiran:
Daftar Orang-orang Terkaya Berdarah Yahudi

Rahasia Bisnis Yahudi

Judul buku : RAHASIA BISNIS YAHUDI
Bagaimana Pengusaha Yahudi Mengendalikan Amerika, Negara-Negara Muslim Dan Dunia Dengan Kekuatan Ekonomi
Penulis : Anton arif ramdan, S.Si.
Penerbit : Zahra Publishing House
Tahun terbit : Maret, 2009
Tebal buku : 208 halaman
Peresensi : Amar munawar
“Saya yakin institusi perbankan itu lebih berbahaya bagi kebebasan kita daripada tentara kolonial. Seandainya saja rakyat Amerika Serikat mengizinkan bank-bank swasta milik Yahudi mengendalikan perputaran mata uang, melalui politik inflasi dan deflasi, maka yang terjadi adalah bank-bank dan korporasi yang tumbuh di sekitar bank-bank tersebut akan mampu merebut kekayaan rakyat sedemikian rupa, sehingga ketika anak-anak negeri ini bangun di suatu hari, mereka tidak lagi memiliki harta kekayaan dan rumah tinggal di negeri yang dibangun oleh para pendiri negeri ini. Kekuasaan bank-bank Yahudi yang mulai tumbuh harus direbut dan dikembalikan kepada rakyat, yaitu pemilik sah dari kekayaan negeri ini”(Perkataan Thomas Jefferson, presiden Amerika, dalam sidang senat Amerika Serikat tahun 1809 )
Tidak bisa dipungkiri bahwa para pengusaha Yahudi kini menguasai sistem perekonomian dunia. Dengan jerat sistem yang mereka buat, para pengusaha itu memaksakan bentuk perbudakan modern kepada bangsa-bangsa lain di dunia yaitu kapitalisme. Dengan sistem yang korup ini, beserta intrik kotor lainnya, mereka membangun kerajaan bisnis yang kini mampu mencengkeram dunia dalam hegemoni mereka.
Buku ini mencoba membongkar rahasia kesuksesan para pengusaha Zionis dalam menggenggam perekonomian dunia. Kesuksesan gemilang Yahudi ini dimotori oleh strategi jitu, yaitu mencari antek-antek yang mau diajak bekerja sama, melakukan lobi politik yang kotor, melakukan suap terhadap para pejabat dan pihak terkait, mendesak pemeritah dan para pemilik perusahaan swasta untuk menjual saham dan aset mereka dengan jargon privatisasi, melakukan monopoli bisnis dengan cara kotor hingga melakukan perusakan terhadap aset perusahaan pesaing. Di samping itu, Yahudi juga mengadakan kerja sama, baik legal maupun ilegal dengan pihak bank dan badan keuangan terkait, mengancam dan membungkam pihak-pihak yang tidak mau diajak bekerja sama dan terakhir mengendalikan dan menekan media untuk melakukan fitnah terhadap perusahaan pesaingnya.
Dalam menggapai kesuksesan, bangsa Yahudi juga melakukan politik media. Dengan menguasai media masyarakat dunia, mereka dapat menyembunyikan kejahatan dan menjadikan orang lain sebagai kambing hitam bahkan media digunakan untuk mnyebarkan fitnah dan kebohongan terhadap bangsa lain. Bangsa Yahudi juga menguasai bisnis hiburan. Sebut saja Sam Goldwyn, Jack dan Harry Warner dengan puasat perfilman “Hollywood”. Tidak lain tujuan mereka menguasai bisnis hiburan kecuali untuk merusak pikiran dan kehidupan bangsa-bangsa Goyim, bangsa non-Yahudi.

Dunia Yang Berlari

Istilah "Dunia yang Berlari: Mencari 'Tuhan-Tuhan' Digital" tentu hanya metafora. Dengan metafora itu hendak dijelaskan bahwa telah terjadi perubahan atau transformasi yang sangat cepat, memerangkap manusia dalam kegilaannya dan ekstasinya, yang mengurung manusia dalam kepanikannya sehingga tidak menyisakan lagi ruang untuk mendekati Tuhan dan tak ada waktu lagi untuk mengingat nama-Nya. Manusia mencari "tuhan-tuhan"-nya sendiri dibimbing tiga "dewa": kapitalisme, postmodernisme, dan cyberspace.


Yasraf Amir Piliang (YAP), seorang staf pengajar perguruan tinggi di Bandung produktif menulis buku tentang budaya dan filsafat Dunia Yang Berlari: Mencari Tuhan-Tuhan Digital. Salah satu bukunya dengan judul di atas sedang saya baca. Judulnya memang cukup sensasional untuk sebuah buku non-fiksi, namun jika direnungkan semua terjadi dalam kehidupan sekarang ini. Konsep ketuhanan semakin terkikis seiring majunya teknologi, 'kehadiran' Tuhan sebagai wujud spirit dan religi manusia semakin berubah yang secara historis mengikuti tiga fase. Fase pertama yang disebut teosofi di mana 'penampakan' Tuhan hadir hampir di seluruh aktivitas manusia, membatasi gerak-gerik manusia. Fase yang kedua dikenal sebagai teknosofi di mana 'kehadiran'-Nya ditandingi oleh kemajuan teknologi. Fase ketiga disebut libidosofi, ketika dunia dikuasai oleh citra, gagasan dan obyek yang merupakan refleksi hasrat manusia.

Selama setengah abad dunia dikuasai oleh teknosofi, dalam keilmuan menghadirkan ilmuwan-ilmuwan moderen beserta penemuannya, dalam teknologi meningkatnya kapitalisme dan perang dunia, serta spesifik yang saya pelajari di sekolah adalah berkembangnya Arsitektur Moderen hingga tahun 1960-an yang menguasai perkembangan dunia. Transisi kemudian terjadi dengan munculnya budaya pop-art, postmodernisme, dekonstruksi dan dunia digital. Menjelang akhir milenium dunia baru hadir, dunia global, dunia informasi, kita kenal sebagai cyberspace.

Gegap gempita dunia cyberspace membuat gegar dan panik, tak luput pula kesenjangan terjadi, terutama di negeri yang tak mampu mengadaptasi perubahan yang cepat. Dunia baru tanpa tanpa tatanan yang matang ini telah memanjakan hasrat masyarakat, sekaligus menciptakan manusia baru yang aktif menyalurkan hasratnya melalui dan membuat teknologi di cyberspace.

Cyberspace telah dianggap sebagai ruang publik yang bebas, sebagai alternatif dari ruang publik alun-alun, balaikota atau gedung parlemen. Namun sisi buruk yang muncul adalah ketika manusia salah mengartikan kata bebas menjadi vandalisme dan berlindung di balik anonimitas, yang memang tatanan hukum cyberspace jauh dari sempurna.

Apa yang saya tulis hanyalah sebagian kecil dari yang disodorkan oleh Yasraf Amir Piliang, masih banyak wawasan lain yang berkaitan dengan dunia jaman sekarang dalam bidang ekonomi, pasar, kapitalisme, budaya, spiritual, teknologi dan lain-lain. Semuanya dalam satu wacana cyberspace dalam konteks ketuhanan, karena kita adalah manusia spiritual dan manusia religius.

9 Jawaban Sastra Indonesia

Buku Sembilan Jawaban Sastra Indonesia: Sebuah Orientasi Kritik mengungkapkan berbagai aspek sastra Indonesia secara komprehensif dan lengkap. Ia membentangkan panorama kehidupan sastra dari sudut yang sering luput atau diluputkan para pengamat Barat ketika sastra Indonesia dimanfaatkan untuk tujuan politik dan ideologi. Maka, di satu sisi, buku ini membongkar banyak hal yang selama ini dipercaya sebagai paradigma dalam pembicaraan sastra Indonesia, dan di pihak yang lain, mengundang kontroversi, perdebatan, dan pelacakan lebih mendalam.

Dengan bahasa yang mengalir, lima wacana diangkat dalam buku ini: (1) posisi dan peranan sastrawan (Indonesia) dalam pembentukan kebudayaan Indonesia, (2) konsepsi sastra yang mendasar dan beragam yang terus-menerus harus dievaluasi sesuai tuntutan zaman, (3) kritik sastra yang kerap dituding mengalami krisis, (4) hubungan sastra dengan konteks perkembangan masyarakat, dan (5) usaha "meluruskan" sejarah sastra yang konon banyak diselewengkan.

Dengan demikian, buku ini terkesan mencoba menyentuh, membongkar akar masalahnya, dan kemudian merekronstruksi kembali atau menyodorkan alternatif lain yang dapat digunakan sebagai paduan atau catatan kritis. Setiap pertanyaan apa pun tentang sastra Indonesia, jawabannya ada dalam buku ini. Inilah buku yang akan menjadi acuan penting dalam setiap pembicaraan sastra Indonesia.

Perempuan Mencari Tuhan



Setelah beberapa waktu lalu menerbitkan novel teranyar berjudul “Sintren”. Penulis yang satu ini, kembali membukukan novel terbarunya yang berjudul “Perempuan Mencari Tuhan”. Novel yang pernah dimuat secara bersambung di Harian Umum Republika dalam rentang waktu (2006-2007), sebelum dipublikasikan dalam bentuk buku oleh penerbit media tersebut.
Dalam novel tersebut, dikisahkan tentang seorang bayi bernama Ganet. Adalah anak Zahra, adik Clara yang lain, yang diyakini Laksma sebagai reinkarnasi Clara, adiknya yang meninggal pada usia 13 tahun karena “leukemia”. Laksma pun menuliskan nama “Clara” didada mendiang. Tulisan nama itulah secara ajaib tertera didada bayi Ganet. Ganet yang memiliki keajaiban bisa bicara diusia 4 tahun. Dan memiliki kelebihan mampu membaca peristiwa atau musibah apa yang akan terjadi di masa depan.
Pada puncaknya adalah ketika Ganet membaca tanda-tanda akan datang musibah besar menimpa ibukota, tidak ada satupun pemimpin di Jakarta mempercayainya. Musibah itu benar-benar terjadi. Ganet pun terpuruk.
Apabila dilihat dari rangkaian peristiwa maupun struktur penceriteraan menggambarkan sebuah realitas keluarga kedalam mitos reinkarnasi. Pertama, rangkaian peristiwa maupun struktur penceriteraan dalam novel tersebut, memberikan gambaran unsur rasional dan irrasional yang mudah dicerna oleh pembaca selaku penikmat karya sastra. Kedua, unsur irrasional yang digambarkan menjadi pemicu pembaca memahami beragam rangkaian peristiwa. Ketiga, unsur rasional menjadi kunci utama penyebab dengan dilatar belakangi beragam sudut pandang dari rangkaian peristiwa yang digambarkan.
Keempat, menjadi kunci pertama kemampuan serta kepiawaian pengarangnya mampu memainkan para tokoh-tokohnya dan meramu dengan metafor-metafor cantik yang luar biasa. Kelima, kekuatan cerita yang digambarkan menimbulkan dua ruang dimensi antara dimensi yang diterima akal sehat dan dimensi yang diluar akal sehat.
Jika ditinjau dari kemampuan dan kepiawaian pengarangnya meramu rangkaian peristiwa yang disuguhkan mengalir dengan penuh trik dan intrik. Dialog antar tokoh-tokohnya pun menguak rahasia hubungan antara dunia irrasional dan rasional.
Akibatnya, pembaca dibuat bingung terlebih dahulu dalam mencari tingkat kebenaran keobjektifan dari jalan cerita yang irrasional. Sebenarnya, disini letak kemudahan pembaca mencerap makna dari jalan cerita yang disuguhkan. Dari sini, dapat disimpulkan bahwa, dalam memasukan unsur irrasional dan rasional melalui proses kemampuan dan kepiawaian pengarang dalam meletakkan dunia imaji kepada keobjektifan dunia rasional, bukan dilatar belakangi keobjektifan tingkat kebenaran yang dihadirkan. Akan tetapi melalui proses kemampuan dan kepiawaian pengarang mencerap jalan cerita yang ingin disuguhkan kepada pembaca agar lebih mudah mencerap makna yang disampaikan. Merupakan proses kematangan ide cerita yang diciptakan seorang pengarang.
Dapat dikatakan, bahwa dalam menghasilkan karya sastra yang baik, karya sastra didalamnya mampu meramu ide cerita kedalam unsur irrasional. Merupakan dunia fragmen kehidupan “riil” merasuk kedalam “abstrak”. Pembaca dengan sendirinya memasuki ke dua unsur tersebut. Membentuk unsur baru kearah lebih nyata. Karena, dunia irrasional dan rasional dalam novel tersebut, merupakan pemikiran kritis seorang pengarang, dengan membangun rangkaian fisik dan metafisik. Melalui rangkaian peristiwa yang dituangkan kedalam struktur penceriteraan.
Seorang tokoh terkemuka berkebangsaan Rusia bernama Jurich Lotman mengatakan bahwa bahasa adalah sistem tanda primer. Dimana karya sastra terlebih dahulu telah mempunyai makna sebelum disusun menjadi karya sastra sebagai sistem tanda sekunder.
Maka karya sastra adalah karya ide bukan hasil dari representasi kenyataan, sebagaimana yang diharapkan dari proses ide tersebut. Karya sastra yang tercipta baik dari proses subjektif penciptaan maupun dari subjektif pemahaman, sehingga kedua unsur tadi tidak secara utuh berhubungan dengan kenyataan yang terjadi ditengah masyarakat. Akan tetapi dari kebenaran nilai-nilai terkandung di dalam masyarakat. ***

DUNIA DIBALIK KACA, kisah nyata seorang gadis autistik

- Sinopsis dibawah ini terakhir kali diedit oleh evi Widiarti pada tanggal 09 June 2008 13:26:52 -
Aku memandangi pecahan-pecahan piring di atas lantai melalui mata yang basah oleh air mata, kemudian menyayat wajahku karena marah. Aku memotong pipi, dahi, dan daguku. Merasa bahwa aku tidak akan kehilangan apa pun, dengan tenang aku berjalan menuruni tangga untuk menyatakan protes tanpa kata-kata. Di dalam pikiranku, perbuatanku benar-benar waras. Aku tidak tahu bagaimana menuntut untuk dipahami. Aku tersesat dan terjebak, dan aku sedang membuat sebuah pernyataan ... Waktu itu usiaku sembilan tahun, dan aku hampir-hampir dikirim ke rumah sakit jiwa.

Malam Di Atas Lautan - Night Over Water

Tahun 1939, perang baru saja diumumkan, sekelompok elite menaiki kapal terbang yang paling mewah---Pan American Clipper, menuju New York: bangsawan Inggris, ilmuwan Jerman, pembunuh di bawah pengawalan, istri yang melarikan diri dari suaminya, dan pencuri yang sangat perlente tapi tak bermoral. Selama tiga puluh jam, tidak ada jalan keluar dari istana terbang itu. Di atas Lautan Atlantik, ketegangan memuncak dan akhirnya meledak dalam klimaks yang dramatis dan berbahaya.

***


"Ken Follett - master of suspense - menyajikan drama luar biasa yang sepadan dengan Orient Express di udara... kegalauan asmara dan intrik... Benar - benar memuaskan!"

--Publishers Weekly

"Kisah memesona tentang ketegangan, ambisi, dan keserakahan!"

--Somerset American 

The Road Of Lost Innocence

Terjebak dalam dunia yang berbahaya dan membuat putus asa ini, dia menderita dari kebrutalan dan kengerian perdagangan manusia–pemerkosaan, penyiksaan, penghinaan–sampai akhirnya dia berhasil meloloskan diri dengan bantuan seorang pekerja sukarelawan Prancis. Dikuatkan oleh kebebasan, pendidikan, dan keamanan yang baru ditemuinya, Somaly pun mekar namun terus dihantui gadis-gadis yang ditinggalkannya di rumah bordil.
Memoar yang indah dan menggugah tentang tragedi dan harapan ini akan mengejutkan Anda dengan keberanian bertutur dan bertindaknya.

Jalan Cinta Darussalam

Kisah yang sarat pesan mendalam dan penting bagi nutrisi keimanan kita?
(ustdz.Hm.Ihsan A.Tandjung)
?kisah yang ringan dan menggugah, menyadarkan kita bahwa tidak perlu
Menunggu tua untuk jadi bijak? ( Asma Nadia )
SINOPSIS

? Dasar orang kampung bodoh! Anak-anak itu kelaparan.Mereka butuh makanan, bukan kata-kata.kalau mau memberi nasehat, beri makanan dahulu agar mereka tenang.Dengan begitu mereka akan mendengarkan nasehatmu dengan baik? ujar pemuda itu dengan angkuhnya.


?orang kota pandai-pandai ya?? sahut bujang

?itulah kami, Berpendidikan selalu memakai logika? Pemuda kota kian jumawa

?mengapa kalian memberikan kata-kata dulu sebelum memberikan makanan..?? bagaimana kami bisa mendengarkan pidato kalian dengan baik jika perut kami masih kelaparan?

Bukankah begitu saudara-saudara ??

De Winst

Judul Buku: De Winst: Sebuah Novel Pembangkit Idealisme
Penulis: Afifah Afra
Penerbit: Afra Publishing, Indiva Media Kreasi
Waktu Terbit: Januari 2008
Halaman: 336; 20,5 cm
Harga:

SEMACAM apakah tatanan dunia tujuh puluh tahun yang akan datang, saat terjadi
pergantian milenium? Apakah peradaban akan disetir oleh kalangan yang paling
kuat secara ekonomi? Yang jelas, kehidupan saat ini hingga pada masa yang akan
datang telah disketsa oleh para pemuja De Winst.

Renungan Sekar Pembayun itu dengan galau menutup 22 bab plus epilog novel
sejarah karya Afifah Afra ini. Setahun sebelum cerita dipungkas oleh Sekar di
pengasingan, kisah bermula dengan kedatangan Rangga Puruhita dari pendidikan
sarjana ekonomi di Leiden, Belanda.

Pulang menyandang yudisium tertinggi, kecendekiaan Rangga langsung digedor oleh
ketertindasan kaum pribumi. Masuk sebagai bagian elite dalam sistem ekonomi
kapitalisme pabrik gula, tak cukup membuat perbaikan menjadi nyata. Perjuangan
dari dalam terlalu mempermainkan kesadaran akal sehatnya. Hingga di puncak
pembelaan terhadap warga yang menuntut keadilan harga sewa tanah, Rangga justru
mendapat putusan pecat. Pertemuan dengan Eyang Haji dan usahawan muslim turut
menguatkannya untuk memilih jalan lain yang lebih leluasa dan berdampak nyata:
perlawanan dengan pemberdayaan.

Pematangan kesadarannya itu, sedikit banyak dipengaruhi oleh interaksi dengan
Kresna (misterius), Pratiwi, Sekar, dan Jatmika yang lebih dulu terlibat dalam
perjuangan Partai Rakyat. Salah satu sulut buat Rangga juga ialah kehadiran
sosok antagonis, Jan Thijsse yang menjadi kepala pabrik gula baru dengan
kapitalisme destruktif dan mental penjajah tulen. Belum lagi fakta bahwa Thijsse
ternyata suami Kareen, sosok wanita Belanda yang pernah menarik hati Rangga
ketika sekapal dalam perjalanan pergi-pulang Indonesia-Belanda. Ditambah dengan
kisah tradisi keraton yang menjerat Rangga dan Sekar, maka seiring itu pula
kisah cinta merambatkan julur dan membelit-belit jalan cerita.

Being Ing

Judul            :Being Ing
Pengarang    : Ucu Agustin
Penerbit       :PT Gramedia Pustaka Utama      
Genre          : Chicklit (281 halaman)
Resensi oleh : Chellyvia Tri Wijayanti

Demam chicklit dan teenlit sedang melanda para pembaca di Indonesia. Makin banyak penulis dengan genre ini, begitu pula peminat atau pembaca dari buku bergenre ini. Being Ing adalah salah satu buku bergenre chicklit yang sayang untuk dilewatkan. Buku dengan tebal 281 halaman ini, bercerita mengenai liku-liku kehidupan seorang Ing, terutama kehidupan cintanya. Pernah merasa jatuh cinta dan bingung karena perasaan itu? Itulah yang dialami oleh Ing. Perasaan jatuh cinta yang sedikit berbeda dengan perasaan jatuh cinta pada umumnya. Perasaan jatuh cinta yang membuatnya bingung, sedih, dan juga bahagia.

Sehari-harinya Ing bekerja sebagai penulis drama radio. Ia sangat mencinta pekerjaannya. Selain karena bidang tersebut adalah bidang yang memang sangat ia sukai, juga karena suasana di tempat kerja, serta teman-teman yang menyenangkan. Kehidupan Ing terasa lengkap dengan sahabat-sahabat yang dimilikinya yaitu Jim, Alex, Vika dan Helen. Yang disebutnya sebagai Konstelasi Pisces.  Ing dan keempat sahabatnya itu ibarat sebangsa species ikan dengan aneka watak dan sifat bawaan leluhur yang saling berbeda tapi tetap menandakan makhluk air.

Kehidupan Ing yang terasa sangat menyenangkan, hanya hubungan dengan Mamanya saja yang terasa kurang harmonis. Ing merasa Mamanya kurang bisa memahami dirinya. Apalagi saat ini, Mamanya sangat menginginkan anaknya itu segera menikah. Tapi sayangnya, di usia Ing yang sudah menginjak 29 tahun, Ing masih belum menemukan cinta yang sesungguhnya dan masih terbelenggu dengan cintanya di masa lalu dengan seorang Dewey. Tujuh tahun lalu, ia pernah sangat mencintai Dewey, tapi ternyata tidak diduga Dewey adalah seorang petualang cinta, karena ternyata saat berpacaran dengannya, Dewey juga tidak pernah memutuskan pacar lamanya. Ing tidak terima, sehingga ia memutuskan untuk tidak pernah bertemu lagi dengan Dewey.

Scar of David, Scar of Palestine

Sangat Mengharukan tentang Keluarga Palestina dalam Pendudukan Israel
1948: Ketika pertama kali tentara Israel menyerang Desa Ein Hod di Palestina, Moshe, tentara Israel menculik bocah Ismael dari tangan Dalia, sang Ibu. Ismael pun menjadi David. Dilahirkan sebagai Muslim Arab, dibesarkan sebagai Yahudi. 1955: Amal terlahir di kamp pengungsi Jenin sebagai anak terakhir Dalia. Laksana kuncup bunga yang mekar, dia tumbuh dengan keceriaan seorang anak. Tetapi segalanya berubah ketika perang membuat Amal menyaksikan kematian, darah, dan kehancuran.

Kisah David dan Amal menjalin indah saga yang mengharukan ini. Empat generasi telah mencicipi getir dan gelapnya dunia saat kehilangan orang tersayang, dan mengalami hampanya hidup sebagai pengungsi. Duka-derita-siksa-dendam, semua teraduk dalam lingkaran perang. Inilah cerita tentang keluarga, harapan, dan terutama, tentang cinta tak berbatas di dalam hati setiap masusia.
Scar of David, Scar of Palestine
Saga Mengharukan tentang Keluarga Palestina
dalam Pendudukan Israel

Diterjemahkan dari The Scar of David
Karya Susan Abulhawa
Terbitan Journey Publications, Inc. Summerland, Calipornia, tahun 2006
Penerjemah: Reni Indardini
Penyunting: Soehindrati & Shinta
Penyelaras Aksara: Alfiyan
Desain Sampul: Windu Tampan
Penerbit Hikmah (PT. Mizan Publika)
Cetakan I, Maret 2009
Tebal: 478+

Filosofi Kopi

Filosofi Kopi
Kumpulan Cerita dan Prosa Satu Dekade
Dee
Truedee Books dan Gagas Media
Bahasa
Cetakan I: Februari 2006
134 halaman
Soft Cover

‘ Sebuah hubungan yang dibiarkan tumbuh tanpa keteraturan akan menjadi hantu yang tidak menjejak bumi, dan alasan cinta yang tadinya diagungkan bisa berubah menjadi utang moral, investasi waktu, perasaan, serta perdagangan kalkulatif antara dua pihak.
Cinta butuh dipelihara. Bahwa di dalam di dalam sepak-terjang-nya yang serba mengejutkan, cinta ternyata masih butuh mekanisme agar mampu bertahan.
Cinta jangan selalu ditempatkan sebagai iming-iming besar, atau seperti ranjau yang tahu-tahu meledakkanmu-entah kapan dan kenapa. Cinta yang sudah dipilih sebaiknya diikutkan di setiap langkah kaki, merekatkan jemari, dan berjalanlah kalian bergandengan.....karena cinta adalah mengalami.’

Filosofi Kopi, kumpulan cerita dan prosa karya Dee ini terdiri dari 18 cerita dan prosa; Filosofi Kopi, Mencari Herman, Surat Yang Tak Pernah Sampai, Salju Gurun, Kunci Hati, Selagi Kau Lelap, Sikat Gigi, Jembatan Zaman, Kuda Liar, Sepotong Kue Kuning, Diam, Cuaca, Lara Lana, Lilin Merah, Spasi, Cetak Biru, Buddha Bar, Rico de Coro. Yang ditulis dan dikumpulkan selama satu dekade. Temanya bermacam-macam tapi Dee mengaku bahwa cinta tetap menjadi topik favoritnya. Bukan hanya cinta antara dua insan, tetapi cinta yang bertranformasi. Misalnya cinta sang barista akan kopi atau bahkan cinta antar kecoa. Saya pikir Filosofi Kopi dan Sikat Gigi sangat unik walaupun favorit saya adalah Surat Yang Tak Pernah Sampai dan Rico de Coro. Khusus judul yang terakhir ini sedikit mengingatkan saya terhadap The Tale of Despereaux-nya Kate DiCamillo tetapi dengan cerita yang lebih menggemaskan dan bumbu yang lebih segar dengan akhir yang tragis, dan bahkan salah seorang teman saya berkomentar lewat sms, “Rico de Coro keren!”. Intinya semua tulisan Dee disini mengajak kita berimajinasi dengan pikiran kita sendiri, berfikir, dan kemudian tersenyum atau bahkan menitikkan air mata, menyentuh hati.

Goenawan Mohammad berujar, “Dee memikat pada ritme kalimat. Kalimatnya berhenti atau terus bukan hanya karena isinya selesai atau belum, tapi karena pada momen yang tepat ia menyentuh, mengejutkan, membuat kita senyum, atau memesona.” Kepekaan Dee memang sangat memikat. Ceritanya berwujud menjadi sebuah sandiwara kecil dalam imaginasi saya, walau di sekali cerita Dee kurang konsisten dalam penokohan karakter di satu episode cerita filosofi kopi, dan membuat pementasan sandiwara kecil dalam imaginasi saya sedikit tersendat-sendat, namun hal itu tidak terlalu berarti memang, karena hanya sedikit tersendat, kemudian mengalir lagi dengan indah, lugas, dan cerdas! Cerkas lebih tepatnya, kalau lagi-lagi boleh meminjam istilah dari Bapak Goenawan Mohammad.
‘Pohon besar tumbuh mendekati langit dan menjauhi tanah. Ia merasa telah melihat segala dari ketinggiannya. Namun masih ingatkah ia dengan sepetak tanah mungil waktu masih kerdil dulu? Masih pahamkah ia akan semesta kecil ketika semut serdadu bagaikan kereta raksasa dan setetes embun seolah bola kaca dari surga, tatkala ia tak peduli akan pola awan di langit dan tak kenal tiang listrik?’

Senin, 11 Oktober 2010

KKPK: The Star Girls


KKPK: My Candy

Winter And Night:

Detektif swasta Bill Smith menerima telepon di tengah malam dari Kepolisian New York yang sedang menahan keponakannya, Gary, lima belas tahun. Tapi, sebelum dia mengetahui apa yang terjadi, Gary kabur dari pengawasannya dan menghilang ke jalan-jalan kota New York yang gelap dan asing.

Bill dan mitranya, Lydia Chin, berusaha menemukan anak yang hilang itu dan mengetahui alasan kenapa dia melarikan diri. Pencarian mereka membawa mereka ke keluarga Gary di sebuah kota kecil di New Jersey, di mana mereka kemudian menemukan salah satu teman sekolah Gary tewas. Bill dan Lydia menggali lebih dalam lagi dan mengetahui kalau peristiwa ini mirip dengan kasus pembunuhan dan bunuh diri yang terjadi beberapa dasawarsa sebelumnya.

Kini, dengan masa depan keponakannya yang berada dalam bahaya, dan mungkin termasuk nyawanya sendiri, Bill harus membongkar sebuah kejahatan yang sudah terkubur begitu lama dan berhadapan dengan masa lalu dirinya sendiri yang gelap. 

"Membaca karya S.J. Rozan adalah mengalami kenikmatan membaca yang hanya bisa diberikan oleh ahlinya"
—Dennis Lehane, Penulis Mystic Rive 

"Dahsyat dan Tegang."
—Washington Post 

"Rozan menulis dengan karakter yang kuat, alur cerita yang mendalam dan narasi yang detail. Jangan lewatkan buku yang satu ini.”
— Booklist “Ditulis dengan sangat baik .... Kompleks, mencengangkan."
—Boston Globe 

Bulan Jingga Dalam Kepala

Judul : Bulan Jingga dalam Kepala
Penulis : M. Fadjroel Rachman
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Cetakan : I, 2007
Tebal : 425 hlm

Setelah malang melintang di hiruk pikuknya dunia mahasiswa di era 80-an, bersastra sambil berpolitik di kampus, dikejar-kejar tentara, dianggap sebagai orang yang berbahaya, dan akhirnya dipenjarakan oleh Pemerintah Orde Baru karena dianggap sebagai otak aksi mahasiswa yang menuntut Soeharto turun dari kursi kepresidenannya dalam aksi 5 Agustus 1989 . Kini M Fadjroel Rachman yang masih konsisten mengkritisi pemerintah melalui tulisan-tulisannya di media masa dan puisi-puisi perjuangannya membuat sebuah novel sejarah politik Indonesia dan dunia kontemporer dengan kehidupan tokoh utamanya yang mirip dengan pengalaman hidupnya.

Novel perdana Fadjroel yang diberinya judul Bulan Jingga dalam Kepala ini diawali dengan kisah Surianata saat menghadapi kematian di hadapan regu tembak di kawasan Tangkuban Perahu Lembang. Lalu kisah Surianata mundur ke belakang, tujuh tahun sebelum ia dihukum mati. Surianata masih kuliah di ITB. Ia bersama kawan-kawannya aktif berdiskusi dalam sebuah kelompok rahasia yang dinamai Lingkar Sokrates yang senantiasa mengevaluasi kondisi ekonomi, sosial, dan politik mutakhir, tak hanya itu saja mereka juga berlatih membela diri, dan menyiapkan diri dengan gagasan radikal perubahan sosial.

Dalam novel ini dikisahkan Indonesia berada dibawah kekuasaan otoriter Jendral Suprawiro yang dengan kekuasaannya telah menculik, membunuh, mencuri harta rakyat dan memenjarkan orang seenaknya terutama para aktivis politik dan mahasiswa yang menentang pemerintahannya.

Melihat keadaan negerinya yang semakin parah, akhirnya Surianata dan kawan-kawannya sampai pada sebuah kesimpulan bahwa Jendral Suprawiro dan rezim fasisnya harus digulingkan!. Untuk itu mereka menggalang kerjasama dengan kampus-kampus lain untuk melakukan aksi demo dengan tujuan menurunkan Jenderal Suprawiro dari tahtanya.

The Fourth Hand: Tanggan Keempat

 Kisah tentang wartawan yang malah menjadi sumber berita setelah tangan kirinya hilang dimakan singa. Ia mendapat tawaran transplantasi tangan. Anehnya, janda si donor tangan malah minta hak kunjung bagi tangan almarhum suaminya. Novel ini sangat memancing emosi. 


Ishmael

Seorang lelaki tanpa nama terhenyak membaca iklan pendek yang terpampang di sebuah koran.Iklan itu mengingatkannya akan hasrat masa mudanya. Ia menyumpah, penasaran, dan mendatangi tempat yang tertera dalam iklan. 

Sesampainya di sana ia begitu terkejut, shock, karena mendapati sosok yang sama sekali tidak dibayangkannya. Sosok yang kelak menyeretnya dalam petualangan gagasan dan spiritual yang mengguncangkan. Sosok yang kelak mengubah pandangannya tentang hidup, manusia dan alam semesta: Ishmael.

Inilah novel yang mengubah hidup jutaan pembacanya, berkat kekayaan gagasan yang ada di dalamnya. Tak kurang Paulo Cuelho pun menjadikannya sebagai salah satu acuan bagi sebuah novelnya, The Zahir.


***


Daniel Quinn lahir di Nebraska, Amerika Serikat, 1935. Sejumlah karya telah dihasilkannya, di antaranya Ishmael, The Story of B dan My Ishmael. Ishmael, yang merupakan novel pertamanya, memenangi penghargaan Turner Tomorrow Fellowship Award, yang membuatnya berhak atas hadiah senilai US$500.000, jumlah terbesar yang pernah dipersembahkan untuk hadiah nobel.

24 Wajah Billy

24 Wajah Billy
· Judul asli: The Minds of Billy Milligan
· Penulis: Daniel Keyes
· Penerjemah: Miriasti dan Meda Satrio
· Penyunting: Budhyastuti R.H.
· Penerbit: Qanita, Bandung
· Cetakan: I, Juli 2005
· Tebal: 699 halaman
“Kenalilah dirimu,” pesan Iman Ghazali, sang pemikir besar Islam bergelar Hujjatul Islam yang terkenal dengan produktivitas dan kedalaman karya-karyanya seperti Ihya Ulumuddin dan Tahafut Al Falasifah. Dengan nada yang sama, Plato dan Aristoteles menggaungkannya sejak ribuan tahun lalu. Sungguh, mengenali diri sendiri adalah sebuah misteri kehidupan dan peradaban sepanjang masa. Telah banyak buku ditulis tentang bagaimana mengenal diri, namun fakta-fakta baru tentang fenomena diri dan kepribadian terus bermunculan, dengan mengejutkan. Sebelumnya, Sybil menghentak dengan 16 kepribadian yang dimilikinya. Kisah hidupnya telah dibukukan dengan judul yang sama dan diterjemahkan oleh Prof. Sarlito Wirawan Sarwono yang juga memberikan endorsement (pujian) atas penerbitan novel 24 Wajah Billy ini.

Kasus William Stanley (Billy) Milligan dari Ohio, Amerika Serikat, pada penghujung tahun 1970-an ini menambah deret panjang fenomena sosial tersebut, di mana kasus Billy, orang dengan kepribadian majemuk ini (untuk menghindari stigmatisasi kata ‘penderita’), merupakan satu dari sekian banyak eksperimen alamiah yang akan menjelaskan jauh lebih banyak hal kepada kita, tentang kita sendiri (hal. 696). 

Slilit Sang Kiai

emha Ainun Nadjib,lahir di Jombang, Jawa Timur, pada tanggal 27 Mei 1953, sebagai anak keempat dari 15 bersaudara. Ia mengenyam pendidikan di Pondok Pesantren Modern Gontor dan meneruskan ke Universitas Gadjah Mada (hanya sebentar). Pada 1970 - 1975 hidup menggelandang di Malioboro, Yogya, ketika belajar sastra kepada guru yang dikaguminya, Umbu Landu Paranggi. Dan pernah menjadi redaktur harian Masa Kini (Yogyakarta), pemimpin Teater Dinasti (Yogyakarta), dan grup musik Kyai Kanjeng hingga kini. Ia mengikuti berbagai festival puisi antara lain di Belanda dan Jerman. Karyanya yang diterbitkan Gramedia adalah Trilogi Doa Mencabut Kutukan. 

Ma'rifat Cinta

Judul Buku : Makrifat Cinta
Pengarang : Taufiqurrahman al-Azizy
Penerbit : Diva Press
Tahun Terbit : 2007
Warna Sampul : Coklat
Dimensi :
Panjang : ± 20.5 cm
Lebar : ± 14 cm
Tebal : ± 2.2 cm
Jenis Buku : Novel
Jumlah Halaman : 399 halaman
Klasifikasi : Fiksi
Isi buku
Sistematika
Dalam buku yang berjudul “Makrifat Cinta” karya Taufiqurrahman al-Azizy ini menyajikan sebuah novel Spiritual Pembangun Iman dengan beberapa bagian, dimana setiap bagian itu dengan maksud mencertiakan isi cerita sesuai dengan Judulnya masing-masing. Yaitu mulai dari Kafilah Cinta hingga yang terakhir dan merupakan akhir dari novel Trilogi karnya Taufiqurrahman al-azizy yaitu Janji yang kuat.
Akhir sebuah perjalanan cinta seorang Iqbal (Tokoh Utama Novel). Beberapa bagian yang berjumlah 19 bagian ini pada setiap bagian sang penulis telah menyajikannya dengan konflik dan suasana yang berbeda sesuai dengan inti dalam cerita..

Sinopsis
Setelah 3 tahun mengembara hingga bertemu dengan sahabat barunya yang telah mendapatkan hidayah Allah sehingga kehidupan mereka yang dulu jauh dari agama dan sekarang jauh dari semua itu, Iqbal pun sekarang tinggal menjemput kekasihnya yang telah ia rindukan selama 3 tahun ini. Zaenab, Pricillia, dan Khaura telah merindukannya juga di pondok pesantren yang telah Iqbal tinggalkan, pesantren Tegal Jadin.
Hati Iqbal selalu direnung kegelisahan dan keraguan. Karena sampai saat itu pula ia masih bingung untuk kedepannya apakah ia sanggup menikahi 3 gadis sekaligus yang telh tertambat cinta dalam hatinya ataukah menikah dengan 1 gadis pilihannya dari 3 gadis yang ia cintai. Berbagai pertimbangan ia selalu pikirkan.
Iqbal yang dating ke Tegal Jadin disertai dari keluarga Pak Burhan dan istrinya Bu Laila dan anak beserta menantunya, Firman dan Indri. Tak kelewatan para sahabat baru Iqbal dari Ashabul Kahfi dianataranya, Parno, Patmo, dan surya. Keluarga yang sempat disinggahi Iqbal pun ikut serta dalam rombongan yaitu Bu jamilah dan anaknya Fatimah yang masih kecil.
Hingga semuanya telah sampai ke Pesantren, keluarga dari Iqbal pun datang dengan memberikan kejutan yaitu mendaratkan helikopter milik Bapaknya Iqbal beserta Ibunya. Irsyad, anak Bu Jamilah yang sudah dianggap adiknya Iqbal itu juga menysul ke Tegal Jadin dari Jakarta oleh permintaan Iqbal.
Beberapa hari setelah berada di sana, ternyata tak seperti yang telah dibayangkan oleh Iqbal sendiri. Beberapa masalah menyergap Iqbal untuk minta diselesaikan. Sahabat santri Iqbal yang dulu bermasalah dengan Iqbal, Kang Rakhmat jatuh sakit dan akhirnya meninggal dunia dengan memberikan wasiat kepada Iqbal untuk menjaga Aisyah yang dulu menjadi tunangan Knag Rakhmat.

Musafir Cinta

Melanjutkan novel Syahadat Cinta pada trilogi Makrifat Cinta karya Taufiqurrahman al-Azizy, Iqbal pun pergi meninggalkan pesantren Tegal Jadin. Namun ia bingung harus pergi kemana. Tidak mungkin apabila ia harus kembali ke Jakarta. Dan kemudian dengan berkata  Basmalah, ia pun melangkah pergi menjadi seorang musafir…
Ia pun segera naik bis jurusan Solo-Purwokerto. Namun, ia tetap tidak tahu kemana tujuannya itu. Di dalam bis, ia melihat seorang perempuan berjilbab. Dan seorang pemuda pun duduk di sebelahnya. Tak lama kemudian pemuda dan perempuan itu mulai berkenalan.  Iqbal mendengarkan pembicaraan mereka karena memang jaraknya sangat dekat. Dan tanpa disangka-sangka, mereka kian dekat, bahkan sang perempuan pun menyandarkan kepalanya kepada sang pemuda itu, padahal perempuan itu berjilbab. Mereka pun saling berpegangan dan semakin bermesraan. Wah-wah udah mulai nggak bener nih…
Iqbal pun teringat pada sebuah ayat AlQuran yang berbunyi:
                “Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). Mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). Bagi mereka ampunan dan rezeki yang mulia (surga). QS. An-Nur:26.

Putri Sirkus Dan Lelaki Penjual Dongeng

…dalam satu kesempatan Calvero berkata: Saat kecil aku biasa mengeluh kepada Ayah karena tidak punya mainan. Kata Ayah: (Calvero menunjuk kepalanya) Ini mainan terdahsyat yang pernah diciptakan. Disini letaknya semua rahasia kebahagiaan! [hal 225]

Imajinasi. Itulah mainan terdahsyat yang dimiliki oleh manusia. Manusia bebas melakukan apapun lewat imajinasinya. Bahkan segala kehidupan tak lepas dengan imajinasi. Dari imajinasi, kreativitas muncul, tak ayal lewat imajinasi karya-karya besar lahir dan berkat peran besar imajinasi lah sebuah buku dapat kita nikmati.

Sekilas aku teringat dengan “debat” imajinasi dengan seorang teman tentang panci, ember dan kompor yang pergi ke pasar, dimana kompor tidak seharusnya ikut ke pasar karena dia terlalu ganjen. Bahkan imajinasi kita berjalan sampai ke hal siapa saja yang naksir kompor di pasar. Konyol? Hahaha…Anda benar!. Gila memang, tapi inilah kebebasan imajinasi. Sangat bebas.

The Good Earth: Tanah yang Subur

Kisah tentang keluarga Wang - Keluarga petani Cinta sederhana yang mendapat kemuliaan dari tanah yang diolahnya.

Wang Lung mencintai tanahnya melebihi keluarga dan dewa-dewanya. Dan tanah itu membuat hidupnya makmur.

Wang Lung mempertahankan tanahnya dari bencana alam dan gerombolan bandit, dan dia menanamkan akar sebuah dinasti gerombolan bandit, dan dia menanamkan akar sebuah dinasti yang berkuasa. Dinasti yang terdiri atas istri-istri, selir-selir, dan banyak anak-anak yang kelak mengkhianatinya.

Novel pemenang Hadiah Pulitzer 1932 ini menampilkan Cina pada abad kedua puluh, di masa pemerintahan kekaisaran terakhir, ketika terjadi pergolakan politik dan sosial besar-besaran yang menyengsarakan rakyat jelata.

Bumi Yang Subur adalah buku pertama trilogi :
Bumi Yang Subur
Wang si Macan
Runtuhnya Dinasti Wang

ISBN : 978-979-22-4059-7; 31208040

Spesifikasi Buku
Penerbit : PT. Gramedia
Pengarang : Pearl S. Buck
Jumlah Halaman : - halaman
Ukuran : - cm
Tahun Terbit : November 2008
Kelompok : Novel baru
Bahasa : Indonesia
Cover : softcover

Dalam Perjamuan Cinta

Karya pengarang Afrika, tepatnya Mesir ini begitu memukau, padahal ia lahir di penghujung abad ke 19 ternyata. Kirain gw merupakan pengarang abad 20 atau 21 sekarang, karena cerpen2nya dalam buku ini memukau, hati, logika, dan keyakinan bahkan.

"Kala Setan Bertobat", ini dia judul kumpulan cerpen yg gw baca dari Taufik el Hakim, cari2 di web ga ketemu. Eh,,, ternyata sekarang diterbitkan dalam judul yg berbeda. "Dalam Perjamuan Cinta". Tapi tetep aja, dua-duanya diambil dari salah satu judul cerpen yg ada di dalamny. Mungkin jamannya beda kali, jadi daya jualnya juga beda. Yg judul pertama lebih milsafat, sementara jdul kedua, trend masa kini, CINTA. Heheheh Sotoi banget gw...

Seperti namanya kumpulan cerpen, ada banyak cerita di dalamnya, lebih dari 10 kali, cuma dengan satu gaya penulisan yang hampir sama. El Hakim mencoba berfilsafat dari pemahaman kita tentang bagaimana alam "bumi" dan "langit" berinteraksi. Kala Setan Bertobat, Tukang Pos, Perempuan Penakluk Setan, dan beberapa judul lainnya. Smeentara ia juga beromantisme baik itu dalam hubungan antarmanusia, maupun pada hakikat yg lebih tinggi dari itu semua dalam Akulah Kematian, Wajah Hakikat, dan Dalam Perjamuan Cintanya... Kadang2 ia juga melakukan monolog dalam keseharian untuk berhenti sejenak, merenung, dan memikirkan siapa diri kita sebenarnya; Kelahiran ide, dan Tahun Sejuta.

Summer Breeze

Penerbit : Puspa Swara
Penulis : Mbak Orizuka lah....
Resensi : Mm.... novel pertama Mbak rizuka yang bikin aku nangis nih....

Simple aja ya.... nih novel bercerita tentang dua saudara kembar yang namanya Orion (Rion) dan Antares (Ares). Meraka berdua selalu dibanding-bandingin. Si Rion itu udah pinter, jago main basket, dll. Sedangkan Ares, nilai nggak pernah bagus, suka berkelahi dan macem-macem deh.

Tapi mereka berdua pernah menyukai 2 wanita yang sama. Yang ertama bernama Reina. Tapi itu sudah 10 tahun yang lalu. Ketika mereka sama-sama masih kecil dan masih bersam Reina. Kini, Reina sudah pergi di Luar Negeri dan mereka tak pernah tahu lagi kabar tentang Reina. dan yang kedua adalah Lala. Cewek cantik yang sering ngedeketin Ares lalu akhirnya malah jadian dengan Rion.

Lewat kejadian itu, Ares makin tidak mau percaya sama siapapun. Karena siapapun pasti membanding-bandingkannya dengan saudara kembarnya itu tak terkecuali lala. Tapi bagaiman akhirnya jika ada seseorang yang memilihnya disaat ia sudah tak percaya siapa-siapa lagi?

Frida

Judul Buku : Frida
Judul Asli : A Novel Based on the Life of Frida Kahlo
Penulis : Barbara Mujica
Penerjemah : Nuraini Juliastuti
Penerbit : Bentang, Jogjakarta
Cetakan : Pertama, 2004
Tebal : xxi + 795 Halaman

SUDAH banyak biografi yang mengungkap kehidupan kontroversial icon Meksiko, Frida Kahlo (1907-1954). Pelukis beraliran surealisme ini selalu menarik untuk dibukukan dan bahkan dibuat film dengan judul Frida (2000) dengan bintang Hollywood Salma Hayek yang juga simbol kecantikan Meksiko.

Namun, biografi yang ditulis umumnya hampir seragam dan datar: mengenai dokumentasi hidup. Karena itu, kehadiran novel biografis A Novel Based on the Life of Frida Kahlo yang ditulis Profesor Barbara Mujica dari Georgetown University ini, cerita tentang Frida Kahlo menjadi lain, lebih menarik, emosional dan hidup.

Barbara Mujica mengolah kisah perjalanan hidup Frida Kahlo menjadi suatu racikan yang unik. Disebut unik karena sosok Frida Kahlo tidak ditampilkan secara biasa tetapi hadir melalui perantara tatapan adik termudanya, Cristina Kahlo. (hal. viii)

Keunikan lainnya, novel karya Mujica ini adalah fiksi kendati dibuat berdasarkan wawancara, riset pustaka dan menganalisis beberapa lukisan Frida Kahlo. Begitu juga surat-surat Frida Kahlo kepada Cristina Kahlo adalah khayalan belaka penulisnya.

Jumat, 08 Oktober 2010

Lelaki Ynag Menangis

Penulis: Rini Nurul Badariyah
Harga Sewa: Rp 1.200/2hari

Selama ini media massa kita lebih banyak menyorot KDRT yang dilakukan oleh kaum laki-laki terhadap perempuan. Sehingga pikiran masyarakat seperti terparadigma bahwa laki-laki adalah kaum yang bejat, tidak berperasaan, egois, dan cap-cap negatif lainnya. Harus diakui memang, laki-laki secara fisik lebih kuat. Egonya juga cenderung tinggi dibandingkan perempuan. Namun, anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Sebab, buku ini menunjukkan hal yang sebaliknya.

Perempuan juga ternyata bisa juga melakukan KDRT. Di dalam buku ini termuat 10 kisah nyata para lelaki yang menjadi korban kekerasan rumah tangga yang dilakukan oleh kaum wanita. Kekerasan tidak hanya bersifat fisik, namun juga mental. Salah satunya adalah melalui teror kata-kata seperti yang terdapat pada kisah ”Mengapa Kau Sakiti Kami?”

Anggapan si perempuan bahwa fisiknya bisa sekuat laki-laki, masa kecil si laki-laki yang penuh kekerasan, perbedaan tingkat finansial, perceraian, dan banyak hal lainnya adalah beragam faktor yang melandasi masing-masing cerita di dalam buku ini.

Kisah ”Wanita itu Adalah Istri Ayahku” mengingatkan saya pada sinetron yang tokoh wanitanya berasal dari kalangan priyayi, bertampang judes, dan menganggap orang lain butuh dia. ”Benarkah Ia Ibuku?” menjentik ingatan saya pada cerita seorang kenalan yang sejak mahasiswa hingga lulus sekarang, menjadi guru privat. Suatu kali ibu sang anak pernah mengomelinya gara-gara salah satu nilai sang anak jeblok. Sang anak sendiri tertekan karena standar prestasi yang terlalu tinggi yang dituntut oleh sang ibu.

Kesepuluh cerita yang terkompilasi dalam buku ini, rata-rata saya suka dan bisa ’menerima’ logika kisahnya. Bahkan, kerapkali rasa haru menyergap saya begitu membaca sebuah kisah. Meskipun, saran saya, tidak enak kalo melahap buku ini dalam sekali baca. Kenapa? Sebab, nuansa kekerasan yang bertubi-tubi ada dalam setiap cerita, bisa menanamkan ’doktrin’ di kepala kita: jadi perempuan kok jahat banget ya?

Saya sendiri, tiap satu kisah mesti saya coba merefleksikannya dengan apa yang pernah saya lihat, saya dengar, dan yang pernah saya alami. Oh kisah ini kok mirip dengan yang dialami temanku ya? Oh, kisah yang pernah juga kok aku alami.

Meskipun saya terkadang mengernyitkan dahi dan menganggap sebuah kisah agak didramatisasi. Tapi, sub-judul, pengantar, sekaligus penutup dari penulis bisa meyakinkan saya bahwa kesepuluh kisah dalam buku ini memang benar-benar kisah nyata. Bukankah, terkadang kehidupan nyata terkadang lebih bombastis ketimbang cerita fiksi?

Kutipan-kutipan dari internet yang mengawali setiap kisah, bagi saya, tidak begitu menganggu. Sebab, buku non-fiksi seperti ini harus pula mengikuti kaidah penulisan yang ilmiah, sebagaimana yang selalu ditekankan oleh asisten dosen saya tiap kali kami, mahasiswa, membuat jurnal atau artikel.

Oya, penilaian untuk sampul depan sendiri, saya acungi dua jempol. Mewakili banget!

What is Philosophy?

Penulis: Gilles Deleuze & Felix Guattari
Harga Sewa: Rp 3.200/4hari 


DISEBUT-SEBUT oleh banyak kalangan sebagai pemikir Prancis terkemuka, Gilles Deleuze hingga kematiannya pada 1995—merupakan salah satu pemikir penting di dunia Barat. Karya-karyanya disambut antusias, sedangkan kolaborasinya yang luar biasa dengan Felix Guattari telah memantapkan posisinya sebagai figur yang sangat berpengaruh dan orisinal di bidang kritisisme sastra dan filsafat. What is Philosophy? dipandang sebagai puncak pencapaian filosofis mereka berdua, dan langsung menjadi bestseller ketika terbit. Deleuze dan Guattari membuat diferensiasi antara wilayah filsafat, sains, dan seni—melihat masing-masing sebagai cara menghadapi chaos—dan menantang pandangan umum bahwa filsafat merupakan perluasan dari logika. Keduanya juga membahas kesamaan dan perbedaan antara tulisan filosofis dan tulisan kreatif. Pelbagai anekdot segar dari sejarah filsafat bertebaran secara acak menghiasi buku ini, bersamaan dengan pembahasan mengenai para komposer, pelukis, penulis, dan arsitek. Sebagai puncak pencapaian kolaborasi Deleuze dan Guattari, buku ini membawa perspektif baru untuk kajian Deleuze berikutnya mengenai sinema, lukisan, dan musik. Buku ini mampu membuat pembaca terpancing menafsirkan konsep yang tersebar di dalamnya sebagai teks terbuka..

A Man Named Dave

Penulis: Dave Pelzer
Harga Sewa: Rp

Buku ini bercerita bahwa Selama bertahun-tahun itu kau berusaha sebisamu untuk menghancurkan aku, tapi aku masih tegak di sini. Akan kau lihat sendiri nanti, bahwa aku bakal menjadi orang berhasil. " Kata-kata tadi adalah pernyataan tekad untuk melepaskan diri dari ibunya, yang diucapkan oleh Dave Pelzer. Dan kata-kata itu sekaligus merupakan puncak dari sikap mengandalkan diri. Ayah Dave tak pernah mencegah tindakan si ibu yang menyiksa Dave dengan sangat brutal, yang berlangsung di depan matanya.


Lebih dari dua juta pembaca buku-buku Pelzer sebelumnya, yang menjadi best-seller di seluruh penjuru dunia, A Child Called "it" dan Lost Boy, menyadari bahwa ia ditakdirkan bertahan hidup untuk menceritakan kisahnya yang memaparkan keberanian itu. Tapi, bahkan setelah diselamatkan, hidupnya terus dihantui oleh kenangan masa lalunya yang membuatnya jadi orang yang "terluka", kenangan akan dirinya sebagai "It" yang gemetaran dan dikurung di basement rumah ibunya sendiri.

Dalam usahanya yang mati-matian untuk menghasilkan sesuatu dalam hidupnya. Dave berketetapan hati untuk menggilas segala kekurangannya untuk kemudian menghimpun kekuatan dan keluar dari kesengsaraan.

Dengan kebesaran hati yang sungguh mengesankan, Dave Pelzer mengajak para pembaca untuk mengikuti perjalanan hidupnya sampai ia mampu membuktikan betapa seorang anak yang hilang, yang tak memiliki nama, akhirnya menemukan dirinya sendiri di dalam hati dan jiwa seorang dewasa yang akhirnya mampu membebaskan diri.